Wednesday 16 June 2021

Pengertian Sintaksis

 

Pengertian Sintaksis

Sintaksis adalah cabang ilmu linguistik yang mengkaji seluk-beluk tata bahasa dalam satuan kalimat. Pengertian tersebut sejalan dengan pendapat Ramlan (2009, hlm. 1) yang mengungkapkan bahwa sintaksis adalah bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa.

Arti kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yakni Sun yang berarti ‘dengan’, dan tattein yang artinya ‘menempatkan’. Sehingga secara etimologis dapat disimpulkan bahwa sintaksis berarti menempatkan kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Sintaksis juga merupakan kata yang diserap dari bahasa Belanda syntaxis atau syntax dalam bahas Inggris (Pateda, 1990, hlm. 85; Verhaar, 2010, hlm. 10).

Dari kacamata linguistik, sebetulnya sintaksis memiliki kesamaan kajian dan analisis dengan morfologi. Sintaksis dan morfologi merupakan tata bahasa. Bedanya, morfologi mengkaji hubungan gramatikal di dalam kata itu sendiri, sedangkan sintaksis mempelajari hubungan gramatikal di luar batas kata dalam satuan kalimat.

Pengertian Sintaksis Menurut Para Ahli

Untuk memastikan definisi yang tepat sesuai dengan dialog saintifik dari para ahli bahasa, berikut adalah beberapa pengertian sintaksis menurut para ahli.

Carnie

Carnie (2007) menyatakan bahwa sintaksis adalah “studies of level of language that lies between words and the meaning of utterance: sentence”. Artinya, sintaksis merupakan ilmu bahasa yang mempelajari mtentang kata dan makna ujaran dalam sebuah kalimat.

Abdul Chaer

Sintaksis adalah cabang liguistik yang menyelidiki satuan-satuan kata dan satuan-satuan lain di atas kata, hubungan satu dengan yang lainnya, serta penyusunan sehingga menjadi satuan ujaran (Chaer, 2015).

Hocket

Sintaksis adalah proses perangkaian kata menjadi susunan gramatikal yang membentuk ujaran (Hockett, 1958, hlm. 179).

Miller

“Syntax has to do with how words are put together to build phrases, with how phrases are put together to build clauses or bigger phrases, and how clauses are put together to build sentences” (Miller, 2002). Artinya, sintaksis berkaitan dengan bagaimana kata-kata disatukan untuk membangun frasa, kemudian frase disatukan untuk membangun klausa atau frasa yang lebih besar, dan bagaimana klausa disatukan untuk membangun kalimat.

Manaf

Manaf (2009, hlm. 3) menjelaskan bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal kalimat. Struktur internal kalimat yang dibahas adalah frasa, klausa, dan kalimat.

Kajian utama sintaksis seperti yang disebutkan pula dari berbagai pengertian di atas adalah kalimat. Namun, kalimat sendiri memiliki struktur internal yang membentuknya berupa frasa dan klausa. Berikut adalah penjelasan satuan-satuan yang dikaji dalam sintaksis.

Kategori Sintaksis

Kategori sintaksis adalah bentuk-bentuk tertentu yang mengisi fungsi sintaksis untuk menggambarkan perbedaan kelas kata yang digunakan dalam membentuk suatu kalimat, seperti: nomina, pronomina, verba, adjektiva, adverbial, preposisi, dan konjungsi.

Menurut Chaer (2009, hlm. 27) kategori sintaksis adalah jenis atau tipe kata atau frasa yang menjadi pengisi fungsi-fungsi sintaksis. Alwi dkk (2003, hlm. 36) menyatakan bahwa bahasa Indonesia memiliki empat kategori sintaksis yang utama, yakni:

  1. verba atau kata kerja,
  2. nomina atau kata benda,
  3. adjektiva atau kata sifat,
  4. adverbia atau kata keterangan.

Di samping kategori utama, terdapat juga kata tugas yang terdiri atas preposisi atau kata depan, konjungsi atau kata sambung, dan partikel.

Peran Sintaksis

Peran sintaksis adalah makna semantis tertentu yang mengisi fungsi sintaksis. Peran tersebut mencakup makna semantis, yakni: aktif, pasif, statif, posesif, pelaku, penerima, dan lain-lain. Contohnya adalah bagaimana sintaksis membedakan kalimat aktif dan pasif.

Pengertian kalimat aktif dan pasif dalam kalimat menyangkut beberapa hal, yaitu

(1) macam verba yang menjadi predikat,

 (2) subjek dan objek, dan 

(3) bentuk verba yang dipakai. Untuk itu, perhatikan contoh berikut ini.

Kalimat AktifKalimat Pasif
Ibu Gubernur Bali akan membuka pameran ituPameran itu akan dibuka oleh Ibu Gubernur Bali.
Dalam bahasa Indonesia, kalimat aktif ditandai dengan prefiks meng- pada verba seperti membuka. Cara pemasifan kalimat aktif dapat dilakukan dengan cara berikut. (a) Pertukarkanlah S dan O. (b) Gantilah prefiks meng- dengan di- pada P. (c) Tambahkan kata oleh di muka unsur yang tadinya S.

Referensi

Chaer, Abdul. 2015. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Dhanawaty, N.M., Satyawati, M.S., Widarsini, N.P.N. (2017). Pengantar linguistik umum. Denpasar: Pustaka Larasan.

Manaf, Ngusman Abdul, 2009. Sintaksis: Teori dan Terapannya dalam Bahasa Indonesia. Padang: Sukabina Press.

Ramlan, M.. 2009. Morfologi; Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono.

Verhaar, J.W.M. (2010). Asas-asas linguistik umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Verhaar, J.W.M. (1984). Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Widjono HS. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.


Thursday 8 April 2021

grammar comsky

Grammar G1 dengan Q1 = {S → aB, B → bB, B → b}

Penjelasan :

Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah VN, maka, G1 kemungkinan tipe CFG atau RG.
Selanjutnya, karena semua ruas kanannya terdiri dari sebuah VT atau string VT VN, maka G1 adalah RG.

Grammar G2 dengan Q2 = {S → Ba, B → Bb, B → b}

Penjelasan :

Grammar G3 dengan Q3 = {S → Ba, B → bB, B → b}

Penjelasan :

Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah VN, maka, G3 kemungkinan adalah tipe CFG atau RG.
Selanjutnya, karena ruas kanannya mengandung string VN VT (Ba), maka, G3 bukan RG. Dengan kata lain G3 adalah CFG.

Grammar G4 dengan Q4 = {S → aAb, B → aB}

Penjelasan :

Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah VN, maka, G4 kemungkinan tipe CFG atau RG.Selanjutnya, karena ruas kanannya mengandung string yang panjangnya lebih dari 2 (yaitu aAb) maka, G4 bukan RG. Dengan kata lain, G4 adalah CFG.

Grammar G5 dengan Q5 = {S → aA, B → aB, aAb → aBCb}

Penjelasan :

Ruas kirinya mengandung string yang panjangnya lebih dari 1 (yaitu aAb) maka G5 kemungkinan tipe CSG atau UG.Selanjutnya, karena semua ruas kirinya lebih pendek atau sama dengan ruas kanannya maka G5 adalah CSG.

Grammar G6 dengan Q6 = {aS → aA, B → ab, SAc → bc}
Penjelasan :

Ruas kirinya mengandung string yang panjangnya lebih dari 1 (yaitu aAb) maka G6 kemungkinan tipe CSG atau UG.Selanjutnya, karena semua ruas kirinya yang lebih panjang daripada ruas kanannya (yaitu SAc), maka G6 adalah UG.

Sumber : link

Friday 26 March 2021

 

Teknik Kompilasi : PERBEDAAN DFA dan NFA

Finite Automata adalah mesin automata dari suatu Bahasa regular. Finite Automata memiliki jumlah state yang banyaknya berhingga dan dapat berpindah-pindah dari suate state ke state yang lainnya. Finite Automata dibagi menjadi Deterministic Finite Automata (DFA) dan Non Deterministic Finite Automata (NFA).

Berikut contoh dari Deterministic Finite Automata :

Berikut contoh dari Non Deterministic Finite Automata (NFA) :

Berdasarkan contoh Deterministic Finite Automata (DFA) dan Non Deterministic Finite Automata (NFA) yang ada di atas, terlihat perbedaan antara DFA dan NFA yaitu :

  • Pada Deterministic Finite Automata, jika suatu state diberi inputan maka state tersebut akan selalu tepat menuju satu state
  • Pada Non Deterministic Finite Automata, jika suatu state diberi inputan maka mungkin saja bisa menuju ke beberapa state berikutnya. Dapat dilihat di S0, jika diberi inputan b bisa menuju ke S1 dan S2.

Tuesday 23 March 2021

Rangkuman Analisis Leksikal

 Analisis Leksikal

Analisis leksikal merupakan antarmuka antara kode program sumber dan analisis sintatik (parser). Scanner melakukan pemeriksaan karakter per karakter pada teks masukan, memecah sumber program menjadi bagian-bagian disebut token. Analisis leksikal mengerjakan pengelompokkan urutan-urutan karakter ke dalam komponen pokok yaitu identifier, delimeter, simbol-simbol operator, angka, keyword, noise word, blank, komentar, dan seterusnya menghasilkan suatu token leksikal yang akan digunakan pada analisis semantik.

Model dasar untuk membentuk suatu analisis leksikal adalah Finite-State Automata, 2 aspek penting pembuatan analisis leksikal adalah :

Menentukan token-token bahasa.
Mengenali token-token bahasa dari program sumber.
Tahap-tahap pelaksanaan analisis leksikal
1. Pada single one pass
Terjadi interaksi antara scanner dan parser, scanner dipanggil saat parser memerlukan token berikutnya. Pendekatan ini lebih baik karena bentuk internal program sumber yang lengkap tidak perlu dibangun dan disimpan di memori sebelum parsing dimulai.
2. Pada separate pass
Scanner memproses secara terpisah, dilakukan sebelum parsing.Hasil scanner disimpan dalam file. Dari file tersebut, parsing melakukan kegiatannya. Scanner mengirim niulai-nilai integer yang mempresentasikan bentuk internal token, bukan nilai-nilai string. Keunggulan cara ini adalah ukurannya kecil dan tetap.

Input Buffering
Perancangan analisis leksikal seharusnya dapat membuat buffering masukkan yang membantu mempercepat proses pembacaan dari file serta mempunyai fleksibelitas yang tinggi agar analisis leksikal tidak bergantung platform sehingga mempunyai portabilitas yang tinggi.

Ekspresi Reguler

Bahasa reguler dapat dinyatakan sebagai ekspresi reguler dengan menggunakan 3 operator : concate, alternate, dan slosure.

Berikut ini beberapa perbedaan DFA dan NFA, dengan disertai pengertian dan contoh dari masing-masing DFA dan NFA.



Deterministic Finite Automata (DFA)

Deterministic Finite Automata (DFA) menerima masukan (input) yang hanya memiliki 1 busur keluar.



Deterministic Finite Automata (DFA) sering dikenal juga sebagai Deterministic Finite-State Machine (DFSM) dan Deterministic Finite-State Automaton (DFSA).



DFA diperkenalkan oleh Warren McCulloch dan Walter Pitts sebagai peneliti pertama yang memperkenalkan konsep yang mirip dengan finite automata di tahun 1943.



DFA sendiri merupakan finite automata dengan memiliki 5 tuple yang direpresentasikan sebagai berikut:



Q, himpunan state, contohnya {q0, q1, q2}

Σ, input alphabet, contohnya {a, b}

δ, fungsi transisi

q0, state awal

F, state akhir

Contoh DFA

Q = {q0, q1, q2}

∑ = {0, 1}

q0 = {q0}

F = {q2}

Non-Deterministic Finite Automata (NFA)

Non-Deterministic Finite Automata (NFA) menerima masukan (input) dengan memiliki lebih dari 1 busur keluar atau bahkan tidak memiliki busur keluar.



Non-Deterministic Finite Automata (NFA) sering dikenal juga sebagai Non-Deterministic Finite-State Machine (NFSM) dan Non-Deterministic Finite-State Automaton (NFSA).



NFA diperkenalkan pada tahun 1959 oleh Michael O. Rabin dan Dana Scott.



NFA sendiri merupakan finite automata dengan memiliki 5 tuple yang direpresentasikan sebagai berikut:



Q, himpunan state, contohnya {q0, q1, q2}

Σ, input alphabet, contohnya {a, b}

δ, fungsi transisi

q0, state awal

F, state akhir

Contoh NFA

Q = {q0, q1, q2}

∑ = {0, 1}

q0 = {q0}

F = {q2}

Monday 15 March 2021

TRANSLATOR

 TRANSLATOR

Translator adalah jenis profesi yang bisa dijadikan pilihan buat kamu yang memiliki kemampuan menggunakan dua bahasa atau lebih.

Profesi di bidang penerjemahan yang satu ini juga cukup menjanjikan dan selalu dibutuhkan.

Bahkan, translator menjadi salah satu profesi yang diincar oleh para lulusan sastra Inggris atau bahasa asing.

Seperti kita tau, sekarang ini ada banyak sekali bahasa di dunia. Namun, belum tentu semua bahasa tersebut dapat kita kuasai.

Nah, untuk memudahkan dalam memahami berbagai bahasa asing itu, kini sudah hadir situs translator (penerjemah) di internet, Hanya dengan mengakses situs terjemahan, kita tidak perlu lagi repot membuka kamus untuk menerjemahkan kata per kata dari bahasa asing.

 berikut ini beberapa situs penerjemah terbaik dan akurat yang bisa kamu akses:

1. Google Translate